Meraih Prestasi Melalui Kristus

Banyak cara untuk meraih prestasi. Kuncinya satu yaitu ketekunan. Dengan ketekunan, siapapun...siapapun dapat meraih prestasi. Bagaimana kita menggambarkan prestasi? biasanya prestasi digambarkan sebagai tercapainya target yang kita tetapkan. Setelah kita mencapai target tersebut, maka kita telah berprestasi.

Tetapi, melalui Kristus prestasi yang kita dapat bukan hanya tercapainya target tetapi Tuhan akan memberikan kepada kita prestasi demi prestasi yang melampaui target kita.

Target yang terbaik dari yang terbaik yang akan kita dapatkan kalau kita dapat meraihnya melalui Kristus!

Selasa, 08 Juni 2010

Sekolah di Kota Kelebihan Guru

BANDUNG, (PR).-
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Djalal mengatakan, 68 persen sekolah di kota kelebihan guru. Sementara 66 persen sekolah di daerah terpencil dan 37 persen sekolah di desa masih kekurangan guru.
"Harus ada rotasi yang jelas untuk guru ini. Kita sedang desain supaya yang berlebih ini bisa mengisi kekurangan guru di daerah terpencil. Kita lakukan cara persuasif dulu dengan memberikan tunjangan dan beasiswa bagi anak guru agar mereka tertarik. Terutama kepada guru yang berasal dari daerah sehingga dia mau kembali ke daerah asalnya," katanya.
Fasli menuturkan, sebagai langkah awal rotasi ini, pemerintah telah membuat peraturan menteri tentang perhatian khusus, insentif, dan dukungan pendanaan untuk relokasi guru ke daerah terpencil. Selain tunjangan sebesar satu kali gaji, hal lain yang akan disediakan agar guru-guru di kota mau pindah ke daerah adalah sarana dan prasarana, perumahan, serta beasiswa untuk anak guru.
"Sebab, terkadang guru enggan pindah ke daerah karena khawatir dengan pendidikan anaknya. SD bisa di sekolah tersebut, tetapi SMP atau SMA mereka bingung. Makanya kita sediakan beasiswa," ujarnya.
Saat ini pun, kata Fasli, pihaknya telah melatih sekitar 1.000 calon guru SD yang akan ditempatkan di daerah terpencil. Namun, jumlah ini masih jauh dari kebutuhan guru di Indonesia yang mencapai 80 ribu.
"Sekarang ini ada sekitar 183 daerah tertinggal, tetapi kita sedang cari-cari lagi mana yang terpencil dan mana yang sangat terpencil. Dalam pelatihan ini, setelah mereka lulus SMA kita didik di tiga belas lembaga, termasuk UPI. Setelah dididik dua tahun dan pendidikan profesi enam bulan, mereka siap ditempatkan di daerah asalnya. Kita sudah kerja sama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara untuk penempatan dan statusnya menjadi PNS," tuturnya.
Fasli menambahkan, perencanaan mikro harus dilakukan oleh masing-masing kabupaten/kota. Sebab, yang tahu persis kebutuhan guru dan kondisi daerahnya adalah kabupaten/kota itu sendiri. "Umumnya SD, sebagian SMP. Tetapi terkadang ada juga daerah yang infrastrukturnya sudah ada sehingga tidak lagi menjadi daerah terpencil," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) Wahyudin Zarkasyi mengatakan, daerah di Jawa Barat yang masih membutuhkan banyak guru adalah Jawa Barat bagian selatan. "Ribuan guru yang dibutuhkan di sana, makanya sekarang kita coba persuasif dulu dengan menawarkan kepada guru-guru di kota yang mau pindah. Agar menarik, kita kasih tunjangan, baik dari APBD maupun APBN," katanya.
Saat ini, kata Wahyudin, Disdik Jabar sudah mulai melakukan rotasi terhadap guru SLB, meski baru sebatas surat edaran berupa penawaran kepada guru di kota. "Kita tawarkan dulu, terutama kepada guru yang berasal dari daerah terpencil agar mau kembali. Setelah itu, baru kita ambil kebijakan dari kabupaten/kota," ucapnya.
Wahyudin menuturkan, salah satu kendala yang menyebabkan minimnya guru di daerah terpencil adalah tradisi masyarakat yang terbiasa membangun rumah setiap ada jalan raya. Akibatnya, permukiman menjadi tidak terpusat yang menyulitkan pembangunan infrastruktur lain termasuk sekolah. "Tetapi kita coba dulu dengan penawaran ini, yang penting guru sejahtera dulu," katanya. (A-157)***

Sumber :
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=143479

Tidak ada komentar:

Posting Komentar