Meraih Prestasi Melalui Kristus

Banyak cara untuk meraih prestasi. Kuncinya satu yaitu ketekunan. Dengan ketekunan, siapapun...siapapun dapat meraih prestasi. Bagaimana kita menggambarkan prestasi? biasanya prestasi digambarkan sebagai tercapainya target yang kita tetapkan. Setelah kita mencapai target tersebut, maka kita telah berprestasi.

Tetapi, melalui Kristus prestasi yang kita dapat bukan hanya tercapainya target tetapi Tuhan akan memberikan kepada kita prestasi demi prestasi yang melampaui target kita.

Target yang terbaik dari yang terbaik yang akan kita dapatkan kalau kita dapat meraihnya melalui Kristus!

Selasa, 15 Juni 2010

Mengapa kita perlu komunitas??

 Apa itu Komunitas?
Komunitas adalah lingkungan tempat kita membagi hidup kita, menghabiskan sebagian waktu hidup kita di sana di mana kita menemukan jati diri kita, menemukan gairah kita dan hidup kita di sana. Ntah dalam dunia pekerjaan kita, sekolah, gereja maupun persekutuan… yah itulah lingkungan kita. Mungkin kita bisa nonton bareng, jalan bareng, tidur bareng apapun…tetapi yang namanya komunitas kita adalah hidup kita.

 Apakah gereja merupakan komunitas?
Bisa ya bisa tidak. Tidak, apabila gereja hanyalah tempat untuk mengikuti acara ibadah. Artinya selesai ibadah kita pulang dan tidak ada interaksi antara kita dengan sesama kita. Iyah, apabila terjadi interaksi antara kita dengan anggota jemaat lainnya dalam suatu hubungan yang hangat dan akrab.

 Mengapa kita perlu komunitas?
a. Karena kita mahkluk sosial
b. Jadinya kita tergantung pada lingkungan yang kita masuki. Apabila kita ada dalam lingkungan orang-orang yang berpikir kritis maka kita akan menjadi sama seperti orang yang berpikiran kritis. Apabila kita berada dalam lingkungan yang suka mengritik, maka kita akan terbiasa mengritik segala hal sama seperti lingkungan yang kita masuki. Contoh Yoshihiko Yamamoto dan gurunya Takashi Kawasaki. Lingkungan yang dimasuki oleh Yoshihiko Yamamoto adalah lingkungan yang hangat dan positif yang diciptakan oleh Takashi Kawasaki. Apa yang terjadi? Yoshihiko dapat membuat ukiran dari bambu yang sangat indah sehingga perusahaan besar banyak memburu hasil karyanya untuk hiasa berkelas di kantornya.
c. Interaksi kita dengan dunia luar tergantung keberadaan kita dalam suatu lingkungan.
i. Dalam lingkungan pemikir (contoh: klub para pencatur, klub kutu buku, klub robotic, klub sains) akan mempengaruhi interaksi kita dengan dunia luar. Maksudnya dunia pekerjaan, kita akan merasa nyaman apabila kita ditempatkan dalam perusahaan yang tidak melibatkan banyak orang.
ii. Dalam lingkungan yang heboh (contoh: klub heboh, klub rumpi dll) orang yang tidak terbiasa dalam lingkungan yang heboh akan merasa tersiksa dalam lingkungan ini. Dia akan merasa bukan dirinya, kalaupun bisa tertawa bareng, merasa enjoy dengan kelucuan-kelucuan, tetapi begitu pulang ke rumah dia akan kembali ke habitatnya => mengunci diri di dalam kamar. Jenis pekerjaan : marketing.
iii. Dalam lingkungan yang produktif => senang mencoba hal yang baru => menyukai tantangan (contoh:klub debat, klub hiking, klub outbound, dll) senang berandai-andai, senang mencoba hal yang baru. Jenis pekerjaan: pengacara, HRD,sistem informasi.

 Apa yang harus kita lakukan di dalam komunitas?
a. Pada prinsipnya, dalam komunitas kita menemukan jati diri kita. So, membuka diri terhadap saudara-saudara kita (contoh: geng motor).
Rom 15:5-9
(5) Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan
kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
(6) sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan
kita, Yesus Kristus.
(7) Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima
kita, untuk kemuliaan Allah.
(8) Yang aku maksudkan ialah, bahwa oleh karena kebenaran Allah Kristus telah menjadi
pelayan orang-orang bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya
kepada nenek moyang kita,
(9) dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena
rahmat-Nya, seperti ada tertulis: "Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara
bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu."

Komunitas yang solid, yang ideal adalah komunitas yang dapat menerima siapapun yang masuk dalam komunitas tersebut. Jadi tidak eksklusif.
b. Mau solid? Mengutamakan kepentingan komunitas di atas kepentingan pribadi.
Php 2:3-4
(3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya
hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari
pada dirinya sendiri;
(4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi
kepentingan orang lain juga.
c. Gesekan pasti muncul dalam sebuah komunitas tetapi justru akan semakin mempererat bukan menjadi pemicu perpecahan.

Praktek yuk…bagi kelompok sekarang. Tapi, dengan syarat kelompok yang dibagi bukan dipilih tetapi berdasarkan teman-teman kita. Kalau yang kita anggap teman tidak menganggap kita teman, pede ajah lagi. Jangan terlalu banyak nanti ga bisa ngobrol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar