Meraih Prestasi Melalui Kristus

Banyak cara untuk meraih prestasi. Kuncinya satu yaitu ketekunan. Dengan ketekunan, siapapun...siapapun dapat meraih prestasi. Bagaimana kita menggambarkan prestasi? biasanya prestasi digambarkan sebagai tercapainya target yang kita tetapkan. Setelah kita mencapai target tersebut, maka kita telah berprestasi.

Tetapi, melalui Kristus prestasi yang kita dapat bukan hanya tercapainya target tetapi Tuhan akan memberikan kepada kita prestasi demi prestasi yang melampaui target kita.

Target yang terbaik dari yang terbaik yang akan kita dapatkan kalau kita dapat meraihnya melalui Kristus!

Rabu, 28 April 2010

BENARKAH ORANG BAIK DISAYANG TUHAN SEHINGGA CEPAT TUHAN PANGGIL?

Ada pendapat yang mengatakan mengapa orang baik lebih cepat meninggal daripada orang jahat? Ya, pertanyaan ini seringkali diajukkan oleh orang-orang di sekitar kita. Ada yang sambil lewat, ada yang sampai obrolan serius, bahkan ada yang sampai menjadi pergumulan. Jawaban yang sering muncul adalah karena orang baik itu disayang Tuhan. Kurang lebih ada beberapa alasan yang menyebabkan orang baik lebih cepat meninggal daripada orang jahat dan beberapa nasehat supaya kita Anak Tuhan tidak menderita stres. Stres menurut ilmu kesehatan akan mengakibatkan peredaran darah tidak lancar. Tidak lancarnya peredaran darah akan mengakibatkan berbagai-bagai penyakit mulai dari darah tinggi, diabetes, asam urat, stroke, sampai kematian. Suplemen saat ini banyak sekali dipasarkan, tetapi sesungguh kondisi jiwa yang sehatlah yang akan membuat kita hidup sehat. Definisi orang baik di sini adalah anak-anak Tuhan yang berusaha menyenangkan Tuhan dengan menetapkan standar ilahi dalam kehidupannya. Alasan-alasan tersebut adalah antara lain:
1. Lebih banyak ‘tertekan’nya daripada sukacita
Bisa kita bayangkan, ditengah-tengah sistem dunia yang sebagian besar bertentangan dengan Firman Tuhan, seorang Anak Tuhan harus berjuang mempertahankan integritasnya sebagai Anak Tuhan. Pada saat sistem dunia mengatakan Nilai kurang dari 6 berarti tidak lulus yang berarti juga dunia akan cap kita sebagai orang bodoh. Bodoh menurut dunia tidak demikian dengan apa yang Firman Tuhan katakan, bukan?! Tetapi sulit juga bagi kita mempertahankan pikiran kita untuk mengatakan “saya tidak bodoh…saya tidak gagal…saya Cuma belum sukses ajah…karena Firman Tuhan menciptakan saya bukan sebagai orang bodoh tetapi sebagai mahkluk ciptaan yang paling mulia” sementara orang lain mengatakan kita bodoh, teman bahkan orangtua kitapun demikian.
Dalam dunia bisnis, pekerjaanpun demikian. Dunia lebih melihat titel, kalau S2 atau S3 pasti orang pintar. Tahukah kita bahwa gelar bisa dibeli?! Atau berapa banyak dari antara saudara yang gelar S1 untuk jurusan tertentu kemudian saat bekerja, kita menempati posisi yang tidak sesuai dengan gelar kita?! Jadi buat apa dong gelar? Pandangan dunia mengatakan, gelar mempengaruhi gaji. Kemudian, gelar mempengaruhi orang tersebut lebih dihargai atau tidak (lebih dipandang atau tidak) oleh rekan-rekan yang lainnya atau oleh atasan kita.
Sedangkan Firman Tuhan mengatakan bahwa harga diri seseorang tidak berdasarkan apa yang dia lakukan, gelar yang dia sandang, tetapi berdasarkan siapa dia di dalam Kristus (Yer.9:23-24). Pandangan dunia di mana kita selama 12-18 jam hidup di dalamnya dengan lingkungan yang menerapkan sistem dunia tentunya, ga sedikit anak-anak Tuhan yang akhirnya mengalami ‘kemunduran’ dalam kehidupan rohaninya.Hal tersebut membuat kita tertekan, stres.
2. Berusaha menekan perasaan tidak adil/iri hatinya terhadap orang lain
Jujur kita seringkali iri hati melihat kesuksesan secara materi yang dialami oleh orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Seringkali mereka mencemooh kita dengan mengatakan “ngapain ke gereja kalau hidup melarat terus? Tuh liat si A, udah sukses punya mobil, rumah…kalau kamu? Dateng ajah ke gereja tiap hari, pelayanan terus, tapi hasilnya apa?? Utang ga kebayar ?” seringkali kita mengalihkan diri dengan mengatakan “udah bersyukur ajah ama Tuhan atau Tuhan punya rencana yang indah buat kita”
Belum lagi, bila kita melihat sekeliling kita melakukan ketidakjujuran untuk memperoleh keuntungan sedangkan kita tidak ikut-ikutan, jalan kita lurus. Apa yang kita rasakan setelah itu? Merasa sebagai orang konyol?! Betul?! Mereka bilang “ah, itu sih sudah biasa…sudah membudaya…ga usah sok lah…” dan banyak lagi komentar yang lainnya yang membuat telinga kita panas.
Kemudian, apabila kita melihat rekan pelayanan kita atau saudara seiman kita yang bersaksi bahwa dia ditolong Tuhan sehingga saat ini hidupnya berkelimpahan. Pernah tidak kita berpikir, koq saya tidak seperti itu? Padahal pelayanan lebih banyak, doa tidak pernah bolong, baca Firman Tuhan, dan bersaksi tetapi seakan-akan Tuhan kok pilih kasih?!. Perasaan-perasaan tersebut seringkali muncul dalam hati dan pikiran kita. Orang yang tidak kenal Tuhan bisa meraih kesuksesan secara materi kenapa kita yang berusaha hidup benar di hadapan Tuhan kok terus menerus ditimpa kemalangan?
3. Munafik
Orang yang tidak mengenal Tuhan melakukan segala sesuatu yang menyenangkan dagingnya. Mereka tidak perduli akan akibatnya atau akan hukuman Tuhan, asalkan mereka puas melakukan apapun yang mereka inginkan. Setiap kita mempunyai sisi gelap dalam kehidupan kita, bahkan Pauluspun demikian. 2 Korintus 12:7 Paulus meminta Tuhan mencabut duri dalam dagingnya. Apa itu duri dalam daging? Kebiasaan jelek, keinginan daging. Mengapa duri dalam daging itu harus dibiarkan? Supaya Paulus tidak memegahkan dirinya sendiri. Orang yang tidak mengenal Tuhan ‘bebas’ mengekspresikan sisi gelap kehidupannya. Tetapi Anak-anak Tuhan seringkali menekan sisi gelap yang ada dalam dirinya bahkan menyangkalinya.
Sama seperti anekdot yang menceritakan ada seorang hamba Tuhan bertemu seorang wanita cantik yang menggunakan baju ketat, lalu hamba Tuhan itupun berdoa “Tuhan, jauhkanlah kiranya daripadaku” esok harinya, bertemu kembali dengan wanita yang sama, tetapi dengan baju yang makin ketat ditambah lagi ngajak ngobrol. Tentu sang hamba Tuhan makin panas dingin antara gejolak hatinya yang makin menggebu, pandangan matanya tidak dapat berkonsentrasi. Lalu sang hamba Tuhan inipun mengajukkan doa yang sama “Tuhan jauhkanlah kiranya daripadaku” kemudian hari demi hari dilalui dengan situasi yang sama, hingga suatu kali diadakanlah konseling di dalam ruangan yang jauh dari keramaian. Kemudian doa apa yang diucapkan oleh si hamba Tuhan? Betul, doanya “Tuhan, biarlah kehendakmu saja yang terjadi”
Bisakah kita bayangkan, disatu sisi kita ingin menyenangkan Tuhan setiap waktu, setiap saat tetapi di sisi yang lainnya yang tidak kalah kuatnya ada hasrat yang begitu kuat untuk mengalah terhadap keinginan daging?! Apabila kita terjatuh dalam dosa, kalah terhadap keinginan daging apa yang kita rasakan?! Penyesalan yang mendalam karena kita sudah mendukakan Roh Kudus, belum lagi apabila kita memiliki kedudukan dalam gereja, pelayan inti dalam gereja, tambah-tambah membuat kita merasa bersalah dan tidak layak.
Sedangkan yang dilakukan oleh orang dunia?! Cuek, ga peduli, prinsipnya Life is goes on, yang terjadi biarlah berlalu, jalani hidup apa adanya, urusan resiko gimana nanti. Sementara kita tertekan, ada yang sampai mundur dari pelayanannya, bahkan ada yang ‘murtad’ akibat tekanan keinginan daging yang begitu kuat yang membuat dia merasa lebih baik dia tidak menjadi anak Tuhan.
Nah, beberapa nasehat supaya kita tidak menjadi tertekan oleh dunia sekeliling kita adalah :

1. Jangan pernah meninggalkan Hadirat Tuhan. Hadirat Tuhan merupakan tempat istirahat bagi kita. Hadirat Tuhan merupakan tempat di mana kita menemukan diri kita yang sesungguhnya. Mazmur 73 merupakan pasal favorit saya di mana dikatakan Asaf merasakan iri hati terhadap keberhasilan orang yang tidak mengenal Tuhan. Tetapi pada saat kita masuk dalam hadirat Tuhan, Asaf diberikan hikmat oleh Tuhan untuk mengetahui kesudahan dari orang fasik tersebut. Jadi, jangan pernah meninggalkan Hadirat Tuhan.

2. Temukan komunitas yang saling mendukung satu sama lain. Saya sangat menekankan point ini !! tanpa komunitas kita tidak akan mungkin bertahan. Bayangkan 12 – 18 jam waktu kita ada dalam tempat pekerjaan kita yang mempunyai sistem penilaian ala dunia, sedangkan waktu kita untuk mengenal Firman Tuhan hanya hari minggu dan beberapa saat membaca Firman Tuhan di pagi atau malam hari. Perbandingan yang tidak seimbang bukan?! Harus ada komunitas, seorang Kristen tidak mungkin dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan banyak dukungan dari saudara seiman.

3. Penuhi hati dan pikiran kita dengan Firman Tuhan. Ingat baik-baik, kita ini adalah anak Raja karena kita telah menerima Tuhan Yesus sebagai penguasa hidup kita. Miskin di dunia tidak apa-apa, tetapi kita akan menerima upah atau kekayaan kekal di surga nanti.

4. Jangan pernah menuntut melebihi batas kemampuan kita. Apabila saat ini, kita memiliki gaji sekian jangan bermimpi atau iri hati untuk memiliki benda yang jauh melebihi kemampuan kita. Mis. Ingin punya mobil dengan merek tertentu yang ternyata kalaupun dicicil, cicilannya melebihi gaji kita.

5. Lapangkan hati kita. Luaskan hati kita untuk dapat menerima keadaan kita, mungkin kita tidak memahami segalanya tetapi hati yang penuh ucapan syukur akan mampu membawa kita melewati hari-hari kita. Perbesar kapasitas hati kita yah…

6. Tanamkan dalam hati kita bahwa pergumulan atau peperangan yang kita alami akan diperhitungkan di Kerajaan Sorga. Orang dunia tidak pernah memikirkan akibat dari perbuatannnya yang sembrono dan bebas, mereka tidak mengetahui bahwa akibat perbuatannya akan membawa mereka ke dalam pengadilan Kristus nantinya.

7. Jujur dan terbukalah di hadapan Tuhan (Mazmur 62:8). Jangan pernah menekan perasaan kita di hadapan Tuhan. Apabila pada saat kita melayani Tuhan di mimbar, ya kita bisa menutupi perasaan kita yang sebenarnya terhadap orang lain. Kita bisa melakukan konseling bahkan terhadap masalah yang sebenarnya sedang kita hadapi juga. Tetapi, di hadapan Tuhan jangan demikian. Di hadapan Tuhan, kita harus terbuka bahkan segala kekurangan dan kelemahan kita pun Tuhan ketahui. Jujur di hadapan Tuhan dan minta Tuhan untuk mengontrol kehidupan kita.

Saya harap, langkah-langkah di atas dapat membuat kita ‘enjoy’ atau menikmati hidup kita tanpa beban berlebih dalam hati kita. Tuhan memberkati.

SEPAKAT

Matius 20:1-16
Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang tuan yang pergi mencari para pekerja untuk mengelola kebun anggurnya. Pertama-tama tuan ini pergi mencari pekerja pada pagi-pagi benar, kemudian pukul sembilan pagi, lalu pukul 12 siang, pukul 3 petang, dan terakhir pukul 5 sore. Kemudian, pada malam hari tuannya itu memanggil semua pekerja dari yang masuk pagi hari sampai petang hari pukul 5 dan menerima upah masing-masing 1 dinar. Timbul masalah kan…adilkah menurut kita apa yang dilakukan oleh tuan pemiliki kebun anggur itu?! Sepintas pasti kita akan menjawab tidak adil. Itupun yang dirasakan oleh para pekerja itu.

Mat 20:11-12
(11) Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada
tuan itu,
(12) katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.

Para pekerja itupun merasakan hal yang sama. Mereka bersungut-sungut mengatakan bahwa sepanjang hari mereka bekerja koq Cuma dapet 1 dinar?!
Tetapi, apabila kita memperhatikan ayat di awal perikop ini jelas tertulis demikian :

Mat 20:2
(2) Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.

Telah terjadi kesepakatan antara tuan pemilik kebun anggur dan para pekerja yang dipanggil pagi hari. Kemudian telah terjadi kesepakatan juga antara tuan pemilik kebun anggur dan para pekerja yang dipanggil pada pukul 9, 12, 15, 17. telah terjadi kesepakatan bahwa upah mereka adalah 1 dinar 1 hari.
Tuhan kita telah membuat kesepakatan dengan kita. Pada saat kita dibayar lunas dengan darah Kristus (1 Kor.6:20), pada seketika itu juga jiwa kita diselamatkan, kehidupan yang kekal kita peroleh (Yoh.3:16). Itu kesepakatannya, mau bertobatnya barusan atau 20 tahun yang lalu harga keselamatan tidak pernah berubah. Kesepakatan yang dibuat tidak pernah berubah.
Jadi, kesepakatan yang Tuhan buat antara kita dengan Dia seperti ini:
1. Kesepakatan akan keselamatan dan pengampunan dosa.
1Jn 1:9
(9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Jelas Firman Tuhan mengatakan bahwa apabila kita mengaku dosa kita maka Dia akan mengampuni kita. Tidak ditulis seberapa besar dosa kita baru Allah mengampuni. Koq enak benar?! Dosa membunuhpun sama dong?! Firman Tuhan jelas katakan apabila kita mengaku maka Ia akan mengampuni dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Itu kesepakatannya. Jadi, jangan merasa malu atau meninggalkan Tuhan karena kita melakukan dosa yang menurut kita begitu keji. Jangan kita berpikir, bahwa Allah tidak mau menerima kita karena kita melakukan dosa yang begitu besar menurut kita. Rasa bersalah, penyesalan memang harus ada. Itu adalah tanda pertobatan, tetapi dari rasa penyesalan itu harus membuahkan pertobatan dan perubahan tingkah laku kita sebagai ciptaan baru, sebagai Anak Allah.

2. Kesepakatan akan posisi kita di hadapan Allah.
Joh 1:12
(12) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat berarti menerima kuasa (otoritas) sebagai anak Allah. Jadi, seluruh keberadaan kita berubah. Yang tadinya kita ini sebagai anak yang terhilang, terbuang menjadi anak-anak Allah. Siapapun, tidak dipilih-pilih siapa yang harus menjadi anak Allah asalkan dia menerima Tuhan maka akan diberikan otoritas menjadi anak Allah.

Rom 3:24
(24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Sekalipun musuh kita, sekalipun kita benci dia, sekalipun dia pernah melakukan hal-hal yang keji, posisinya akan berubah apabila dia menerima Kristus sebagai Juruselamat.

3. Kesepakatan akan karunia Roh yang Tuhan sediakan pada kita.
1Co 12:11
(11) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

Pada saat kita mengaku dosa dan menerima anugerah keselamatan maka fasilitas yang Allah berikan kepada kita adalah Tuhan sediakan bagi kita karunia atau talenta yang harus kita kerjakan dengan penuh tanggung jawab. Talenta yang Tuhan sediakan masing-masing Tuhan berikan kepada kita ada yang 5 talenta, 2 talenta, dan 1 talenta. Semuanya menurut kerelaan hati Tuhan. Kita tidak dapat iri hati karena hanya memiliki 1 talenta dan kita tidak dapat menyombongkan diri kita karena memiliki talenta lebih dari 1. Karena semuanya itu sudah merupakan kesepakatan yang telah dibuat.

Jadi mengucap syukurlah kepada Allah kita karena anugerahNya pada kita. Apabila Tuhan itung-itungan pada kita, mungkin saat ini kita hanya menerima sisa tempat di surga sana. Mereka-mereka yang telah menjadi kristen sejak dahulu kala dan melakukan pelayanan lebih hebat dari kita akan mendapatkan tempat mewah di surga sana. Sedangkan kita, yang bukan pelayan mimbar atau tidak pernah memberitakan injil sampai ke pelosok daerah mungkin saya menempati rsss atau rumah sangat sederhana sekali. Itu kalau Tuhan itung-itungan 

(terinspirasi dari khotbat Pdt.dr.Christina R. pada hari Minggu, 25 April 2010 di Gereja Rehoboth Bandung)

Selasa, 13 April 2010

Gletser Pecah di Peru, Sebabkan Tsunami di Andes

Lima (ANTARA/Reuters) - Gletser besar terpecah dan tercebur ke dalam danau di Peru, sehingga menyebabkan gelombang tsunami setinggi 23 meter, menghanyutkan tiga orang dan menghancurkan instalasi pengolahan air untuk melayani 60.000 warga setempat, kata pejabat setempat, Senin.
Bongkahan es tersebut jatuh ke dalam danau di Andes, Ahad, di dekat kota Carhuaz, sekitar 320Km utara dari Lima, ibukota Peru. Tiga orang dikhawatirkan terkubur oleh reruntuhan.
Penyidik mengatakan potongan es dari gletser Hualcan berukuran 500 meter kali 200 meter.
"Kejatuhan dalam danau menyebabkan gelombang tsunami, yang melewati bendungan danau setinggi 23 meter. Jadi tinggi tsunami setinggi 23 meter," kata ahli gletser Institut Insinyur Pertambangan Peru, Patricio Vaderrama.
Pemerintah setempat mengungsikan warga di ngarai pegunungan, karena khawatir terjadi kerusakan lanjutan.
Itu merupakan tanda-tanda yang nyata bahwa gletser mulai menghilang di Peru, tempat 70 persen dari lapangan es dunia. Ilmuwan mengatakan suhu hangat menyebabkan es meleleh dalam waktu 20 tahun.
Pada tahun 1970, gempa bumi menyebabkan terjadi longsoran es, bebatuan, dan lumpur di pegunungan Huascaran, yang mengubur kota Yungay, tak jauh dari Carhuaz, menewaskan lebih dari 20.000 orang yang tinggal di bawah puncak tertinggi di Peru, yaitu 6.768 meter di atas permukaan laut.

Sumber:
http://id.news.yahoo.com/antr/20100413/twl-gletser-pecah-di-peru-sebabkan-tsuna-bbfa48e.html

Menabur Kasih Menuai Kekekalan

Pro 19:20
(20) Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.

Saudara punya anak? Apa yang kita harapkan untuk anak2 kita? Tentunya yang terbaik bukan?! Kalo bisa mah juara, baik, nurut sama orang tua, cantik/kasep, pinter, yang paling penting....dapet jodoh yang sesuai dengan hati kita..menantu yang baik, bertanggung jawab. Apakah hal yang di atas yang kita harapkan? Sebagian besar atau seluruhnya pasti menjawab IYA (yang tidak menjawab IYA pasti yang belum menikah)

Tetapi tahukah saudara, bahwa jadinya anak2 kita adalah hasil dari didikan atau taburan nilai-nilai yang anak2 kita dapatkan pada sepanjang masa hidup kita. Dari kecil, remaja, sampai dewasa. Dan kita jadi seperti sekarang adalah karena didikan orangtua, didikan lingkungan kita, didikan pada saat kita menghadapi masalah. Apa yang kita dapatkan pada saat kita menghadapi masalah???? Proses berpikir. Dan proses berpikir membentuk opini diri. Inilah yang akan membentuk jati diri kita masing-masing. Demikian juga anak-anak.

 Jadi, dengan kata lain...kalau kita menabur benih yang ’tepat’ maka diharapkan anak-anak kita akan menjadi bijak.

Waktu efektif kita kalau dihitung dari jam 6 pagi sampai 10 malam hanya 16 jam. Sebagian besar waktu anak-anak kita terdidik di SEKOLAH. 50% waktu anak-anak kita ada di sekolah (kalo normal)...anak dimarahin guru, diteken oleh teman-temannya,dapet nilai jelek,belon lagi sekarang teknologi makin canggih (handphone bb ”bau badan”). SEKALI LAGI, masalah yang kita hadapi membentuk opini diri yang berkembang menjadi jati diri.
(cerita sekolah, ada anak materialistis, ada anak calutak, ada anak pendiam)


2Co 9:6
(6) Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

 Taburlah banyak-banyak selagi masih ada waktu.

Jangan dulu menuai, menabur dulu banyak-banyak. Kebanyakan kita pengennya langsung menuai, makanya anak-anak kita diikutin les banyak, belon lagi sekolah sekarang sampai sore hari. Katanya sabtu libur tetapi seringkali banyak acara juga di hari sabtu.
  1. Kenapa seringkali bisnis ga lancar karena pengen untung cepet, baru lancar 6 bulan udah naekin harga atau porsi dikurangin, atau baru sepi pelanggan belum diusahakan promosi yang lain sudah menganggap bahwa usaha kita ga akan jalan...ganti usaha cepet-cepet. makanya sering ada yang bilang "dulu kan jualan mie, koq sekarang jualan voucher?"
  2. Beribadahpun kita punya sikap yang salah. Pas diminta pelayanan atau diajakin ke gereja, kita bilangnya apa? "Tuhan kalau usaha saya lancar nanti, saya pasti ke gereja" atau "Tuhan kalau hutang saya dah beres, pasti saya akan melayani Tuhan sungguh-sungguh." Ingin menuai dulu baru menabur. seharusnya, menabur dulu saudara, datang kepada Tuhan membawa diri untuk dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup dan berkenan baru kita akan menuai.
Menabur kasih menuai kekekalan
Mat.25:32-46 => apa yang kita tabur akan menuai kekekalan. Inilah inti dari Firman Tuhan yang disampaikan pagi hari ini.
Apa yang harus kita tabur dalam hidup kita? KASIH.

1Th 3:12
(12) Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.

Cerita tentang Yoshihiko Yamamoto. (dari kota nagoya, penderita hydrochepalus, keterbelakangan mental, dan Iqnya hanya 47. tetapi ada seorang guru bernama Takashi Kawasaki melihat kelebihan anak ini. Dapat membuat sketsa seperti negati film. Diarahkan untuk dapat diukir di atas bambu kemudian diikutsertakan dalam lomba...menang juara 1, kemudian saat ini...banyak perusahaan besar memesan ukiran bambu Yoshihiko Yamammoto untuk dijadikan hiasan di kantornya.)

Pesan cerita ini adalah Jadilah Takashi Kawasaki. Jadilah penabur kasih untuk saudara seiman kita, untuk keluarga kita. Belum terlambat untuk kita menabur kasih. Kalau selama ini kita menabur kebencian, kekerasan, jutek, ga pernah senyum, pemarah terhadap keluarga, teman kantor, tetangga MARI mulai saat ini, saya mengajak saudara untuk menabur KASIH. Jadilah penabur kasih di sepanjang waktu hidup kita.

Hidup di dunia

Apa itu iman?
“Tuhan plis dong jangan hujan, karena besok banyak kerjaan, ntar sakit gimana? Tapi kalaupun hujan trus banjir, saya percaya Tuhan kasih saya kekuatan”
itulah iman.
Iman itu bukan hanya sekedar menyembuhkan yang sakit dan memulihkan yang punya masalah saja.
Karena banyak yang sakit Tuhan tidak dengan segera menyembuhkan. Banyak yang kena masalah tetapi tuhan tidak pulihkan. Mengapa? Bukan karena allah kita tidak sanggup untk mengangkat masalah kita dan menyembuhkan penyakit kita atau bukan berarti kita kurang iman...berani gitu kita berkata pada saat seseorang punya masalah dan penyakit trus kita bilang ”kamu sih kurang beriman” berani gitu kita menghakimi seperti itu???? Ngga kan...
Kebenaran firman tuhan mengatakan bahwa :
  1. Kita hidup dalam dunia ini sebagai pendatang.1Pe 2:11
    (11) Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
  2. Kita hidup dalam dunia ini bukan untuk hidup nyaman dalam dunia tetapi untuk ikut menderita bersama Kristus. Karya Kristus di kayu salib itu bukan ditujukan supaya kita hanya menikmati berkat Tuhan mengalir...tanpa masalah, sakit penyakit. Karena Firman Tuhan mengatakan kita sebagai pendatang, dan apabila kita mengumpulkan harta dalam dunia ini maka pada saat Tuhan panggil apakah harta itu akan kita bawa serta???? Apakah harta kita itu akan memperkaya kita di surga???? Tidak bukan????!!!!!! Saya setuju apabila ada dari saudara mengatakan bahwa janji Tuhan untuk kita hidup berkelimpahan..saya sangat setuju. Tetapi, apakah berkelimpahan itu???? Apakah definisi berkelimpahan???? Apakah hanya berhubungan dengan harta???? Saya rasa tidak....karena saya melihat banyak anak Tuhan yang hidupnya biasa2 saja....apakah saudara berani bilang bahwa mereka kurang beriman???? Apakah saudara berani bilang kalau mereka tidak diberkati??? Tidak mengalami kelimpahan???? Tentu tidak... apa definisi berkelimpahan???? Saya percaya ada definisi yang lain selain berhubungan dengan harta atau materi. Saya percaya berkelimpahan yang dimaksud di sini adalah sekali lagi bukan hanya berhubungan dengan harta benda saja tetapi justru dalam kondisi kita yang tertekan kita akan mengalami kelimpahan dari Tuhan. Gimana caranya???? Apa yang berkelimpahan???? HATI KITA YANG BERKELIMPAHAN...berkelimpahan apa???? Syukur. INI YANG DICARI BANYAK ORANG. Yang dicari orang bukan harta, yang dicari orang adalah hati yang penuh damai, sukacita, hidup bahagia dengan keluarga, hidup damai dengan semua orang sekalipun mungkin kita hanya makan nasi dengan ikan asin saja. Mungkin kita menjadi seorang tukang becak, atau tukang bakwan tetapi kita dapat berkelimpahan kalau hati kita dipenuhi rasa syukur, damai sejahtera, sukacita yang dari Allah.

sekarang, bagaimana caranya supaya kita berkelimpahan?
Mat 25:29
(29) Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
1Th 3:12
(12) Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.
2Co 9:6
(6) Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

Matius 25 berbicara tentang talenta. Saya akan menganalogikan talenta adalah berkat yang kita terima. Inti cerita ini adalah apabila kita ingin talenta yang Tuhan kasih berlipat maka kita harus mengusahakannya . Mengusahakan itukan artinya mempergunakan, memberikan untuk diusahakan. Kalau kita pelit, dengan kita berpikir “kalau aku pakai untuk modal nanti berkurang dong” yang terjadi adalah kita tidak akan maju-maju, hanya segitu segitu saja. Artinya talenta itu harus diberikan, harus direlakan kalau mau berlipat.

2 Korintus 9:6 mengatakan dengan lebih jelas lagi. Orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga. Demikian juga sebaliknya. Menaburnya kemana? 1 Tesalonika 3:12 Menabur KASIH.

Oleh karena itu, marilah kita menyadari bahwa :
1. Kita ini hanya pendatang
2. Tuhan tidak janjikan kita untuk hanya sekedar menikmati berkat Tuhan tetapi Tuhan inginkan kita untuk 
    membagikan berkat Tuhan kepada saudara seiman, sesama kita.
3. Jadilah penabur2 di akhir jaman ini..supaya kita menuai sesuatu yang kekal dalam hidup kita.