(20) Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.
Saudara punya anak? Apa yang kita harapkan untuk anak2 kita? Tentunya yang terbaik bukan?! Kalo bisa mah juara, baik, nurut sama orang tua, cantik/kasep, pinter, yang paling penting....dapet jodoh yang sesuai dengan hati kita..menantu yang baik, bertanggung jawab. Apakah hal yang di atas yang kita harapkan? Sebagian besar atau seluruhnya pasti menjawab IYA (yang tidak menjawab IYA pasti yang belum menikah)
Tetapi tahukah saudara, bahwa jadinya anak2 kita adalah hasil dari didikan atau taburan nilai-nilai yang anak2 kita dapatkan pada sepanjang masa hidup kita. Dari kecil, remaja, sampai dewasa. Dan kita jadi seperti sekarang adalah karena didikan orangtua, didikan lingkungan kita, didikan pada saat kita menghadapi masalah. Apa yang kita dapatkan pada saat kita menghadapi masalah???? Proses berpikir. Dan proses berpikir membentuk opini diri. Inilah yang akan membentuk jati diri kita masing-masing. Demikian juga anak-anak.
Jadi, dengan kata lain...kalau kita menabur benih yang ’tepat’ maka diharapkan anak-anak kita akan menjadi bijak.
Waktu efektif kita kalau dihitung dari jam 6 pagi sampai 10 malam hanya 16 jam. Sebagian besar waktu anak-anak kita terdidik di SEKOLAH. 50% waktu anak-anak kita ada di sekolah (kalo normal)...anak dimarahin guru, diteken oleh teman-temannya,dapet nilai jelek,belon lagi sekarang teknologi makin canggih (handphone bb ”bau badan”). SEKALI LAGI, masalah yang kita hadapi membentuk opini diri yang berkembang menjadi jati diri.(cerita sekolah, ada anak materialistis, ada anak calutak, ada anak pendiam)
2Co 9:6
(6) Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
Taburlah banyak-banyak selagi masih ada waktu.
Jangan dulu menuai, menabur dulu banyak-banyak. Kebanyakan kita pengennya langsung menuai, makanya anak-anak kita diikutin les banyak, belon lagi sekolah sekarang sampai sore hari. Katanya sabtu libur tetapi seringkali banyak acara juga di hari sabtu.
- Kenapa seringkali bisnis ga lancar karena pengen untung cepet, baru lancar 6 bulan udah naekin harga atau porsi dikurangin, atau baru sepi pelanggan belum diusahakan promosi yang lain sudah menganggap bahwa usaha kita ga akan jalan...ganti usaha cepet-cepet. makanya sering ada yang bilang "dulu kan jualan mie, koq sekarang jualan voucher?"
- Beribadahpun kita punya sikap yang salah. Pas diminta pelayanan atau diajakin ke gereja, kita bilangnya apa? "Tuhan kalau usaha saya lancar nanti, saya pasti ke gereja" atau "Tuhan kalau hutang saya dah beres, pasti saya akan melayani Tuhan sungguh-sungguh." Ingin menuai dulu baru menabur. seharusnya, menabur dulu saudara, datang kepada Tuhan membawa diri untuk dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup dan berkenan baru kita akan menuai.
Menabur kasih menuai kekekalan
Mat.25:32-46 => apa yang kita tabur akan menuai kekekalan. Inilah inti dari Firman Tuhan yang disampaikan pagi hari ini.Apa yang harus kita tabur dalam hidup kita? KASIH.
1Th 3:12
(12) Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.
Cerita tentang Yoshihiko Yamamoto. (dari kota nagoya, penderita hydrochepalus, keterbelakangan mental, dan Iqnya hanya 47. tetapi ada seorang guru bernama Takashi Kawasaki melihat kelebihan anak ini. Dapat membuat sketsa seperti negati film. Diarahkan untuk dapat diukir di atas bambu kemudian diikutsertakan dalam lomba...menang juara 1, kemudian saat ini...banyak perusahaan besar memesan ukiran bambu Yoshihiko Yamammoto untuk dijadikan hiasan di kantornya.)
Pesan cerita ini adalah Jadilah Takashi Kawasaki. Jadilah penabur kasih untuk saudara seiman kita, untuk keluarga kita. Belum terlambat untuk kita menabur kasih. Kalau selama ini kita menabur kebencian, kekerasan, jutek, ga pernah senyum, pemarah terhadap keluarga, teman kantor, tetangga MARI mulai saat ini, saya mengajak saudara untuk menabur KASIH. Jadilah penabur kasih di sepanjang waktu hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar