Meraih Prestasi Melalui Kristus

Banyak cara untuk meraih prestasi. Kuncinya satu yaitu ketekunan. Dengan ketekunan, siapapun...siapapun dapat meraih prestasi. Bagaimana kita menggambarkan prestasi? biasanya prestasi digambarkan sebagai tercapainya target yang kita tetapkan. Setelah kita mencapai target tersebut, maka kita telah berprestasi.

Tetapi, melalui Kristus prestasi yang kita dapat bukan hanya tercapainya target tetapi Tuhan akan memberikan kepada kita prestasi demi prestasi yang melampaui target kita.

Target yang terbaik dari yang terbaik yang akan kita dapatkan kalau kita dapat meraihnya melalui Kristus!

Kamis, 20 Mei 2010

CARA TERBAIK UNTUK MENGATASI KRITIK


Bebas mengemukakan kelemahan diri sendiri.
Setiap kita pasti mempunyai kelemahan atau kekurangan, tidak mungkin tidak. Seorang paling hebat, sempurna sekalipun pasti memiliki kekurangan dalam dirinya. Siapa yang mengetahui kekurangan dirinya? Pasti tidak lain keluarga kandungnya sendiri. Nah, seringkali kita menutupi kekurangan diri kita di hadapan orang lain. Memang itu diperlukan, tetapi apabila tujuannya adalah supaya kita tampil sempurna dihadapan orang lain, itu akan menyebabkan tekanan pada diri kita sendiri. Mengapa? Karena sepandai-pandainya kita menutupi kekurangan diri kita pasti orang-orang disekitar kita akan dapat menciumnya cepat atau lambat. 1 Korintus 15:10 mengatakan bahwa kita adalah sebagaimana kita ada sekarang. Jadinya kita saat ini adalah karena anugerah kita. Jadi, tidak perlu ditutupi. Tidak perlu disembunyikan, tetapi kemukakan apa adanya sehingga orang lain melihat seberapa baik kualitas hidup kita mengalami peningkatan. Dengan kata lain, untuk menjadi berkat dan membuat dampak bagi orang banyak bukan hanya lewat perkataan yang bagus dan tingkah laku yang baik saja tetapi melalui disaksikannya hidup kita pada saat mengalami pergumulan oleh orang disekitar kita. Caranya?! Kemukakan kelemahan kita dengan cara yang berbeda bukan dengan cara yang kaku dan membuat suasana tegang melainkan dengan cara yang santai dan penuh lelucon. Tetapi ingat, bukan hanya mengemukakan saja...harus ada perubahan, peningkatan, perbaikan karakter sehingga orang disekitar kita akan melihat dampak yang baik.

Tampil apa adanya.
Tampillah apa adanya. Tidak perlu mengikuti trend yang orang banyak ikuti kalau hati kita tidak sejahtera. Orang akan lebih menghargai prinsip kita daripada sikap ’plin plan’ kita. Jadi, jangan takut akan omongan orang. Mereka boleh saja membicarakan hal-hal yang negatif tentang diri kita, itu hak mereka...tetapi jangan sampai apa yang mereka lakukan membuat kita tidak menjadi diri kita. Tidak tampil apa adanya akan membuat kita jatuh dalam dosa, dosa kebohongan. Kita akan menutupi keadaan rumah kita, pekerjaan kita, dll. ”bu, mana suaminya?” lalu kita menjawab ”oh...sedang ke luar kota bu, ada proyek besar di sana.” padahal suami kita sedang menganggur dan ditambah lagi yang menanyakan itu adalah ibu pemilik warung di mana kita punya hutang yang belum lunas sudah sekian lama. Jadi, tampil apa adanya, kemukakan kejujuran, kemukakan keterbukaan kalau tidak hati kita akan terbebani...terbebani dosa kebohongan dan ditambah lagi kita mesti berpikir keras jawaban apa apabila ada pertanyaan lanjutan.

Miliki komunitas yang membuat kita menjadi diri kita sendiri.
Komunitas atau teman-teman yang dapat menerima kita apa adanya adalah merupakan harta yang tidak ternilai. Seorang artis pasti akan merasa tertekan apabila seluruh lingkungan disekitarnya selalu memuja dan mengagungkan dia, percaya?! Dia akan selalu tersenyum padahal suasana hati tidak enak apalagi...apalagi tokoh yang diperankannya yang membuat dia menjadi seorang idola adalah tokoh yang sangat ramah dan murah senyum! Kebayang kan?! Seorang artispun perlu komunitas, perlu tempat di mana orang-orang disekitarnya menganggap dia sebagai seorang manusia...apa adanya. Kita tidak perlu memakai topeng pada saat kita ada dalam komunitas kita. Mungkin kita seorang pemimpin, yang dituntut oleh anak buah kita untuk tampil sempurna dan selalu mengeluarkan keputusan yang bijaksana setiap ada masalah. Seorang pemimpinpun butuh penyegaran, salah satu yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah komunitas yang di mana para anggotanya (mungkin ada anak buahnya) menganggap sang pemimpin adalah seorang pribadi yang juga perlu bebas mengungkapkan dirinya, kegalauan hatinya atau bahkan mungkin keminderannya dalam menghadapi masalah yang timbul. Mungkin orang luar akan terheran-heran dengan apa yang dikemukakan oleh kita..”lho, koq bisa begitu juga yah?” saya akan menjawab ”memangnya superman? Pakaian dalamnya sama-sama di dalam koq...” oleh karena itu, komunitas yang dimiliki oleh kita haruslah merupakan orang-orang yang solid, ada circle of trust di antara mereka.

So, jangan takut menghadapi kritik apabila kita terbiasa tampil apa adanya, mengakui kekurangan kita, dan yang terakhir kita punya sahabat yang dapat menerima kita apa adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar