Sabtu, 16 Januari 2010 , 07:28:00
BANDUNG, (PRLM).- Ratusan siswa, orang tua, guru, dan aktivis lembaga swadaya masyarakat Kota Bandung akan bertolak ke Jakarta untuk mendukung kampanye menolak Ujian Nasional (UN). Mereka akan bergabung dengan peserta kampanye lainnya dari berbagai daerah yang akan digelar Minggu (17/1) di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta.
Koordinator Koalisi Pendidikan Kota Bandung Iwan Hermawan mengatakan, para siswa, guru, orang tua, dan sejumlah aktivis pendidikan ini akan bertolak dari Bandung pada Minggu pagi. ”Kita akan berkumpul di Stasiun Bandung pukul 5.00 WIB pagi untuk ikut bergabung dengan teman-teman di Jakarta. Diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan karena sudah cukup banyak dukungan yang masuk,” katanya.
Iwan yang juga Sekjen Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) mengatakan, keterlibatan siswa dalam kampanye ini adalah atas inisiatif pribadi. Selain itu, karena aksi ini dilakukan pada hari Minggu, maka kegiatan belajar siswa di sekolah tidak akan terganggu.
”Lagipula kita tidak menginap, langsung pulang pergi, sehingga sama sekali tidak mengganggu. Untuk dukungan keuangan juga banyak pihak yang membantu. Seperti tadi ada sekolah yang berinisiatif memberikan dukungan untuk konsumsi anak-anak,” ucapnya.
Iwan menuturkan, selain dari Bandung, peserta aksi juga berasal dari berbagai daerah. Seperti Bekasi, Banten, Lampung, dan sejumlah daerah lainnya. ”Kita juga berharap elemen pendidikan di daerah lain ikut menggelar aksi serupa, kampanye untuk memberikan informasi kepada publik terkait dengan UN ini. Dengan begitu masyarakat semakin paham permasalahan UN ini,” tuturnya.
Hal lainnya, Iwan meminta Kementerian Pendidikan Nasional, jika UN tetap dilaksanakan Kementerian Pendidikan Nasional tidak lagi melakukan sikap yang represif kepada para guru yang berani dan jujur mengungkapkan adanya kecurangan dalam pelaksanaan UN. Sebab berdasarkan pengalaman tahun-tahun yang lalu, guru–guru yang berani menyampaikan adanya kecurangan UN justru mendapatkan sanksi dari Kementerian Pendidikan Nasional ataupun dari Dinas Pendidikan
setempat. (A-157/A-147)***
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com
Koordinator Koalisi Pendidikan Kota Bandung Iwan Hermawan mengatakan, para siswa, guru, orang tua, dan sejumlah aktivis pendidikan ini akan bertolak dari Bandung pada Minggu pagi. ”Kita akan berkumpul di Stasiun Bandung pukul 5.00 WIB pagi untuk ikut bergabung dengan teman-teman di Jakarta. Diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan karena sudah cukup banyak dukungan yang masuk,” katanya.
Iwan yang juga Sekjen Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) mengatakan, keterlibatan siswa dalam kampanye ini adalah atas inisiatif pribadi. Selain itu, karena aksi ini dilakukan pada hari Minggu, maka kegiatan belajar siswa di sekolah tidak akan terganggu.
”Lagipula kita tidak menginap, langsung pulang pergi, sehingga sama sekali tidak mengganggu. Untuk dukungan keuangan juga banyak pihak yang membantu. Seperti tadi ada sekolah yang berinisiatif memberikan dukungan untuk konsumsi anak-anak,” ucapnya.
Iwan menuturkan, selain dari Bandung, peserta aksi juga berasal dari berbagai daerah. Seperti Bekasi, Banten, Lampung, dan sejumlah daerah lainnya. ”Kita juga berharap elemen pendidikan di daerah lain ikut menggelar aksi serupa, kampanye untuk memberikan informasi kepada publik terkait dengan UN ini. Dengan begitu masyarakat semakin paham permasalahan UN ini,” tuturnya.
Hal lainnya, Iwan meminta Kementerian Pendidikan Nasional, jika UN tetap dilaksanakan Kementerian Pendidikan Nasional tidak lagi melakukan sikap yang represif kepada para guru yang berani dan jujur mengungkapkan adanya kecurangan dalam pelaksanaan UN. Sebab berdasarkan pengalaman tahun-tahun yang lalu, guru–guru yang berani menyampaikan adanya kecurangan UN justru mendapatkan sanksi dari Kementerian Pendidikan Nasional ataupun dari Dinas Pendidikan
setempat. (A-157/A-147)***
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar