Sabtu, 23 July, 2011 - 00:34
NEW YORK, (PRLM).- Gelombang panas melanda kawasan tengah dan timur Amerika Serikat dan Kanada dengan suhu udara mencapai 37 derajat celcius. Setidaknya 22 orang meninggal dunia akibat gelombang panas tersebut.
Layanan cuaca AS, seperti dikutip BBC, Jumat (22/7), memperingatkan kelembaban dan panas di kawasan timur hari Jumat (22/7) berada di level bahaya dan suhu tidak akan turun setidaknya hingga hari Minggu.
Eli Jacks, pakar cuaca di AS, mengatakan tekanan tinggi di atmosfir belum menunjukkan tanda-tanda mereda. "Ketika udara mendekat ke permukaan bumi, udara tersebut makin padat dan hangat. Udara juga makin kering, jadi tidak banyak terbentuk awan yang bisa menghalangi matahari," kata Jacks kepada BBC.
Ia menambahkan kombinasi tingginya panas dan kelembaban membuat tubuh sulit untuk mendapatkan suhu ideal karena keringat tidak bisa kering secara efektif.
Petugas prakiraan cuaca mengatakan suhu udara di New York mencapai 38 derajat celcius, memecahkan rekor hari terpanas sejak 1936.
Sementara, perusahaan listrik Con Edison mengatakan mungkin terjadi pemadaman listrik di beberapa bagian di New York dalam beberapa hari ke depan akibat lonjakan pemakaian pendingin udara.
Ketika panas mencapai puncaknya di pantai timur para pejabat memperingatkan korban meninggal diperkirakan akan bertambah.
Tiga belas orang meninggal dunia di negara bagian Missouri dan beberapa orang tewas di negara bagian tetangga Oklahoma termasuk anak berusia tiga tahun. Di kota Hutchinson, Kansas, tiga warga usia lanjut meninggal dunia.
Sejumlah kota mendirikan tempat-tempat khusus yang dilengkapi pendingin udara untuk kalangan miskin dan warga usia lanjut.
Para pejabat di Philadelphia mengerahkan para petugas yang menyediakan air minum gratis untuk warga yang kehausan.
Gelombang panas yang mematikan ini juga berdampak terhadap ternak dan tanaman pangan. Ayam kalkun dilaporkan banyak yang mati akibat cuaca ini. Di Minnesota tingkat kematian ternak mencapai angka tertinggi dalam tiga dasawarsa, kata koran Minneapolis Star Tribune. (bbc/das)***
Sumber :
http://m.pikiran-rakyat.com/node/152830
Layanan cuaca AS, seperti dikutip BBC, Jumat (22/7), memperingatkan kelembaban dan panas di kawasan timur hari Jumat (22/7) berada di level bahaya dan suhu tidak akan turun setidaknya hingga hari Minggu.
Eli Jacks, pakar cuaca di AS, mengatakan tekanan tinggi di atmosfir belum menunjukkan tanda-tanda mereda. "Ketika udara mendekat ke permukaan bumi, udara tersebut makin padat dan hangat. Udara juga makin kering, jadi tidak banyak terbentuk awan yang bisa menghalangi matahari," kata Jacks kepada BBC.
Ia menambahkan kombinasi tingginya panas dan kelembaban membuat tubuh sulit untuk mendapatkan suhu ideal karena keringat tidak bisa kering secara efektif.
Petugas prakiraan cuaca mengatakan suhu udara di New York mencapai 38 derajat celcius, memecahkan rekor hari terpanas sejak 1936.
Sementara, perusahaan listrik Con Edison mengatakan mungkin terjadi pemadaman listrik di beberapa bagian di New York dalam beberapa hari ke depan akibat lonjakan pemakaian pendingin udara.
Ketika panas mencapai puncaknya di pantai timur para pejabat memperingatkan korban meninggal diperkirakan akan bertambah.
Tiga belas orang meninggal dunia di negara bagian Missouri dan beberapa orang tewas di negara bagian tetangga Oklahoma termasuk anak berusia tiga tahun. Di kota Hutchinson, Kansas, tiga warga usia lanjut meninggal dunia.
Sejumlah kota mendirikan tempat-tempat khusus yang dilengkapi pendingin udara untuk kalangan miskin dan warga usia lanjut.
Para pejabat di Philadelphia mengerahkan para petugas yang menyediakan air minum gratis untuk warga yang kehausan.
Gelombang panas yang mematikan ini juga berdampak terhadap ternak dan tanaman pangan. Ayam kalkun dilaporkan banyak yang mati akibat cuaca ini. Di Minnesota tingkat kematian ternak mencapai angka tertinggi dalam tiga dasawarsa, kata koran Minneapolis Star Tribune. (bbc/das)***
Sumber :
http://m.pikiran-rakyat.com/node/152830
masih syukur di indo ga kaya gituh yah...kadang kita ga ngucap syukur sama Tuhan kalau ngeliat hal kaya gini..keep praying!!!!
BalasHapus