Meraih Prestasi Melalui Kristus

Banyak cara untuk meraih prestasi. Kuncinya satu yaitu ketekunan. Dengan ketekunan, siapapun...siapapun dapat meraih prestasi. Bagaimana kita menggambarkan prestasi? biasanya prestasi digambarkan sebagai tercapainya target yang kita tetapkan. Setelah kita mencapai target tersebut, maka kita telah berprestasi.

Tetapi, melalui Kristus prestasi yang kita dapat bukan hanya tercapainya target tetapi Tuhan akan memberikan kepada kita prestasi demi prestasi yang melampaui target kita.

Target yang terbaik dari yang terbaik yang akan kita dapatkan kalau kita dapat meraihnya melalui Kristus!

Jumat, 26 Maret 2010

JANGAN MENGHAKIMI - Ps. Ronny Daud Simeon

JANGAN MENGHAKIMI - Ps. Ronny Daud Simeon
Bagikan
Rab pukul 9:04
Kecenderungan manusia yaitu sadar atau tidak sadar mau menghakimi orang lain, dan kita tidak mau orang lain menghakimi kita. Didalam Matius 7:1-5 mengatakan: “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi, dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar dimata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

Ada 4 hal yang tidak boleh disentuh kita yaitu:

1. Kemuliaan Tuhan. Jika Anda dipakai Tuhan lebih lagi, biarlah segala pujian dan hormat hanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Jika Anda mendapat berkat, semua itu hanya karena Tuhan, dan hanya untuk Kemuliaan Tuhan saja. Jangan mencuri kemuliaanNya.

2. Persepuluhan. Itu milik Tuhan. Setialah mempersembahkan persepuluhan. Tuhan akan membuka tingkap langit, banjir berkat Tuhan.

3. Biji Mata Tuhan. Anda adalah biji mata Tuhan. Anda sungguh berharga dimataNya. Jadi tidak ada yang bisa menyentuh Anda dari tanganNya.

4. Penghakiman Tuhan. Itu sepenuhnya hak Tuhan. Begitu banyak orang menghujat para pemimpin mereka dengan tanpa etika begitu seenaknya mengatai para pemimpin.Lihatlah diri Anda terlebih dahulu, supaya Anda juga tidak menghakimi. Menilai orang lain boleh. Tetapi menghakimi sama sekali tidak boleh!

Kita akan melihat bagaimana dalam menilai seseorang yaitu:

1. Apakah kita merasa nyaman dengan menilai seseorang dan penilaian itu dikembalikan kepada kita dan kita tidak merasa nyaman, itu berarti kita sudah menghakimi orang itu. Oleh sebab itu, kita yang sudah disebut sebagai orang-orang benar didalam Tuhan, harus bertindak hati-hati didalam bertutur kata dan bersikap kepada orang lain. Ketika Anda menilai orang lain, dan jika dikembalikan kepada Anda dan Anda merasa nyaman, itu berarti bukan menghakimi, tetapi menilai.

2. Ketika memberikan penilaian, apakah kita sudah menilai dengan menimbang positif dan negatifnya? Jika cuma negatif saja, maka itu menghakimi. Menilai harus secara utuh, bukan cuma melihat kelemahan saja. Ingatlah kebaikan-kebaikan orang lain saja bukan menyoroti kekurangannya. Jangan pernah melupakan orang yang telah berjasa atau orang yang pernah melakukan hal-hal positif untuk kemajuan sesuatu. Hati-hati dengan dosa generasi adalah: a. Tidak menghormati generasi diatasnya (otoritas diatasnya) konsekwens logisnya menganggu masa depan, berkat terhalang. Contoh: menghormati ortu, pemimpin-pemimpin rohani. b. Dosa acuh tak acuh, tidak menghargai generasi berikutnya, acuh tak acuh terhadap jiwa-jiwa yang berdosa. C. Dosa tidak menyiapkan generasi berikutnya, sehingga tidak berhenti, ada tongkat estafet.

Perhatikan keseimbangan di dalam menilai seseorang, karena orang pasti ada kelebihan-kelebihannya. Ketika menilai seseorang melihat kelebihannya, puji mereka, berikan apresiasi. Jika tidak dalam keadaan keseimbangan, berarti Anda sedang menghakimi, dan Tuhan sangat tidak suka, ini sangat melukai hati Tuhan. Saat hubungan kita kurang intim dengan Tuhan, kita bisa cepat menyalahkan orang lain.

Apakah kita jatuh dalam sikap kemunafikan? Apakah Anda sudah jujur dengan diri Anda? Di dalam zaman Yesus ada 7 macam Farisi salah satunya Farisi berdarah, yang paling dibenci Tuhan, Suka bawa kitab tebal, dan berjalan lambat, memakai jubah, pakai sepatu khusus, menegakkan kepala, munafik, tidak jujur terhadap dirinya, memandang rendah orang lain. Jika kita banyak kekurangan, berhati-hatilah untuk menilai orang lain. Mudah membicarakan orang lain, kalau dikembalikan pada diri Anda, Anda bisa malu sendiri kepada Tuhan.

3. Apakah kita mengharapkan dan percaya bahwa orang lain bisa berubah lebih baik lagi? Berharaplah orang lain itu pasti bisa berubah lebih baik. Jangan pernah menaruh stempel pada seseorang. Padahal Tuhan bisa mengubah seseorang menjadi lebih baik lagi. Salah satu karakteristik orang benar adalah tidak suka menghakimi. Jangan sampai jatuh kepada dosa penghakiman. Seseorang yang diubahkan, pasti bisa dewasa.

4. Apakah kita cuma menilai sikap lahiriah seseorang, tanpa melihat motivasi tersembunyi di dalam orang itu. Siapa yang tahu isi hati seseorang? Hanya Yesus.

Tahanlah mulut Anda! Jangan menghakimi orang lain. Langkah yang harus Anda ambil: Mengampuni orang-orang yang pernah Anda hakimi, siapapun dia. Akui dosa kita secara spesifik kepada Tuhan, pengampunan Tuhan akan datang. Ucapkan kerinduan Anda agar dibebaskan terhadap pengaruh penghakiman supaya tidak ada hukuman akibat penghakiman itu, selesaikan dengan bersih, detail, hancurkan kuasa penghakiman di dalam nama Yesus, usir roh penghakiman dari hidup Anda, mengambil langkah pemulihan dengan orang-orang yang pernah dihakimi. Tuhan memulihkanmu (JEA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar