Yos 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Saya membaca koran PR hari ini dengan badan agak penat dengan segala 'permasalahan' yang terjadi di kantor, dan saya tertarik (terkejut) dengan sebuah berita di halaman utama yang menceritakan tentang seorang dekan yang mengundurkan diri dari jabatannya dari sebuah perguruan tinggi swasta ternama di kota Bandung. bahkan, gelar profesor yang disandangnya terancam dicopot.
Padahal, beliau sempat dibanggakan karena dapat meraih gelar profesor pada usia yang relatif muda (+/- pada usia 41 tahun). Ada apa gerangan? menurut beliau karena kecerobohan. Kecerobohannya adalah lupa mencantumkan daftar pustaka atau daftar kutipan dari sebuah artikelnya yang dimuat disebuah surat kabar.
Kecerobohan dapat menimpa siapa saja. seharusnya peristiwa di atas menjadi cermin bukan cemoohan, karena siapa tahu kita pun sedang diambang kecerobohan kita dalam berkata-kata dan mengambil tindakan. Firman Tuhan menasehatkan kita untuk bertindak hati-hati. karena kalau tidak, segala keberuntungan dan keberhasilan tidak akan mengikuti kita.
Karena, segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita adalah anugrah. Jadi tidak layaklah kita apabila kita mengatasnama diri kita sendiri berbangga atas anugerah yang telah Tuhan berikan kepada kita. Rasa tinggi hati ini biasanya timbul karena kita merasa kita punya kuasa atas sesuatu, punya posisi, atau dekat dengan orang tertentu sehingga tanpa sadar ...tanpa sadar kita telah bertindak melampaui batas. Biasanyalah inilah yang menyebabkan kita jatuh. rusak susu sebelanga oleh sebuah nila setitik.
Oleh karena itu, perhatikan omongan kita. perhatikan tingkah laku kita. perhatikan keputusan yang kita ambil...karena salah bertindak akan berakibat fatal.
Tuhan memberkati.
Saya membaca koran PR hari ini dengan badan agak penat dengan segala 'permasalahan' yang terjadi di kantor, dan saya tertarik (terkejut) dengan sebuah berita di halaman utama yang menceritakan tentang seorang dekan yang mengundurkan diri dari jabatannya dari sebuah perguruan tinggi swasta ternama di kota Bandung. bahkan, gelar profesor yang disandangnya terancam dicopot.
Padahal, beliau sempat dibanggakan karena dapat meraih gelar profesor pada usia yang relatif muda (+/- pada usia 41 tahun). Ada apa gerangan? menurut beliau karena kecerobohan. Kecerobohannya adalah lupa mencantumkan daftar pustaka atau daftar kutipan dari sebuah artikelnya yang dimuat disebuah surat kabar.
Kecerobohan dapat menimpa siapa saja. seharusnya peristiwa di atas menjadi cermin bukan cemoohan, karena siapa tahu kita pun sedang diambang kecerobohan kita dalam berkata-kata dan mengambil tindakan. Firman Tuhan menasehatkan kita untuk bertindak hati-hati. karena kalau tidak, segala keberuntungan dan keberhasilan tidak akan mengikuti kita.
Karena, segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita adalah anugrah. Jadi tidak layaklah kita apabila kita mengatasnama diri kita sendiri berbangga atas anugerah yang telah Tuhan berikan kepada kita. Rasa tinggi hati ini biasanya timbul karena kita merasa kita punya kuasa atas sesuatu, punya posisi, atau dekat dengan orang tertentu sehingga tanpa sadar ...tanpa sadar kita telah bertindak melampaui batas. Biasanyalah inilah yang menyebabkan kita jatuh. rusak susu sebelanga oleh sebuah nila setitik.
Oleh karena itu, perhatikan omongan kita. perhatikan tingkah laku kita. perhatikan keputusan yang kita ambil...karena salah bertindak akan berakibat fatal.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar