Saat ini saya tidak sedang berbicara tentang mimpi di siang bolong. Karena kita tidak boleh hidup dalam mimpi-mimpi kita, kita tidak boleh hidup di atas mimpi-mimpi kita, tetapi kita harus hidup oleh mimpi-mimpi kita.
Allah telah memberikan janjiNya kepada Bangsa Israel, janji akan tanah perjanjian yang membuat Musa dan Bangsa Israel bermimpi bahwa suatu saat nanti mereka akan mempunyai tanah yang kaya, tanah yang makmur.
Nah, tibalah saat janji itu digenapi. Mimpi telah menjadi kenyataan. Apa yang Tuhan lakukan untuk Musa lakukan?
Num 13:1-2
TUHAN berfirman kepada Musa:
"Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin di antara mereka."
Ya! Sesaat lagi Bangsa Israel akan menduduki tanah perjanjian, tanah Kanaan yang subur dan makmur. Mengapa Tuhan meminta perwakilan dari setiap suku? Karena Tuhan akan memberikan setiap suku satu bagian tanah, luar biasa kan?! Lalu apa yang terjadi?
Num 13:27-28
Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
Ok, faktanya memang bangsa yang diam di tanah Kanaan itu adalah bangsa yang kuat dan keturunan raksasa. Tetapi, perhatikan apa yang dilakukan oleh kesepuluh pengintai itu setelah Yosua dan Kaleb berusaha menenangkan hati bangsa Israel dengan mengatakan bahwa pasti mereka akan mengalahkannya?!
Num 13:32-33
Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."
Mereka menyebarkan kabar busuk! Kabar busuknya itu dengan mengatakan bahwa bangsa itu adalah bangsa yang memakan penduduknya, dan saking besarnya perawakannya mereka mengatakan bahwa bangsa Israel seperti belalang.
Kita perhatikan, persoalannya di sini bukan karena mereka takut atau tidak percaya akan janji Allah semata, tetapi sikap mental yang bobrok. Sikap mental yang bobrok membuat mereka memiliki harga diri yang rendah.
Sikap mental yang bobrok ditunjukkan dengan mereka menyebarkan kabar busuk. Untuk apa? Untuk meyakinkan bahwa bangsa Israel tidak akan mungkin dapat menduduki tanah perjanjian, tidak perlu ingat akan janji Tuhan untuk memberikan tanah perjanjian itu kepada kita, perlindungan Tuhan selama ini juga percuma…tidak akan dapat menolong kita untuk menduduki tanah perjanjian itu.
Harga diri yang rendah mereka tujukan dengan mengatakan bahwa mereka itu belalang. Kecil sekali, tidaklah mungkin dapat mengalahkan bangsa yang menduduki tanah perjanjian itu. Lebih baik kita berjalan keliling padang gurun sudahlah cukup. Tuhan mengirimkan burung gagak, Tuhan menuntun kita dengan tiang awan dan tiang api itu sudah lebih dari cukup tidak perlu mengambil resiko apalagi menghadapi bangsa keturunan orang raksasa. Kita ini Cuma belalang koq lawan raksasa?!
Ingat, Allah telah menetapkan suatu mimpi yang besar supaya kita menghidupinya. Jangan sampai mimpi Allah yang sempurna itu tidak dapat terwujud karena kita memiliki harga diri yang rendah. Tetapkan hati, teguhkan batin kita bahwa Allah telah mengaruniakan janjiNya untuk kita jalani. Jangan merasa cukup puas dengan keadaan kita saat ini, karena mimpi Allah jauh melebihi apa yang kita jalani saat ini. Ada dimensi baru, dunia baru, dan kapasitas yang lebih besar untuk kita masuki asalkan kita berani melangkah. Lakukan perkara-perkara yang besar bersama Tuhan!!